Skip to main content

Ambivert? Why Not!

Extrovert or Introvert? Why don't just be both, Ambivert!

Here's What I Thought! #HWIT series




Haii haii... 👋
Siang-siang dengerin playlist song back to 2016 (youtube.com/watch?v=LAyqUtwtmF0) tiba-tiba kepengin nulis sambil flashback 6 tahun lalu haha.
Sebenernya topik ini udah kepikiran untuk ku tulis dari kemarin malem tapi kemarin masih belum mood :p. Baiklahh langsung ajaa ..


Pernah ga sih ngerasa bingung personality kamu apa? Hang out suka gass aja tapi kadang punya fase ketika pengen sendiri? Coba ikutin sampe abis, yuk!

cr. pinterest

Before we go any further, akan lebih baik kita semua tahu apa itu ambivert. Di sini aku bakal kasih pengertian dari ambivert supaya kita dapet gambarannya lebih dulu. Ok, here we go! (I also put the link source if u wanted to check them out^^)
 

What is an ambivert? An ambivert is someone who exhibits qualities of both introversion and extroversion, and can flip into either depending on their mood, context, and goals. 


Ambiverts have also been called:
  • Outgoing introverts: An introvert who can be outgoing in certain situations, around certain people, or when they absolutely need to.
  • Antisocial extroverts: An extrovert who needs time to recharge before socializing, or who likes to be alone more than a typical extrovert.
  • Social introverts: An introvert who can dial up into extroversion when needed.


Nah setelah nyimak itu tadi, gampangnya, ambivert itu adalah salah satu kepribadian di mana seseorang punya sisi extrovert dan introvert yang seimbang (tengah-tengah). 

Aku tipe yang suka bersosialisasi tapi kadang suka cape sendiri kalau udah over, dan mungkin kamu yang ambivert juga ngerasain itu. Contoh nih ya, kemarin lusa aku ada PSB di kampus, nah aku mulai tuh ajak-ajak kenalan dan ngobrol-ngobrol sesama maba di departemenku. Terus siangnya sehabis shalat, aku ngerasa bener-bener ga ada tenaga buat ngobrol, kayak cape banget buat ngomong. Tapi kalau sama satu orang masih bisa aku tanggepin, karena kebetulan duduknya 2 baris dan aku duduk bareng satu temenku.

Dari situ aku ngerasa kayak agak lucu aja gitu. Pagi aku semangat banget untuk ngobrol dan nimbrung terus siangnya langsung kicep gegara kehabisan tenaga, hahaha. 

cr. pinterest

Tapi, menurutku itu juga ada sisi baiknya sih, yaitu bikin kita jadi orang yang ngga terlalu banyak ngomong (unless worthy words), karena pasti tau kan pribahasa "Tong kosong nyaring bunyinya"... 

Bukan itu aja, kita bisa punya experience yang berarti untuk diri kita sendiri karena we're both talkative and listener too >_<. Kita nggak selalu jadi yang dominan di suatu obrolan tapi ada kalanya kita juga menjadi pendengar bagi lawan ngobrol kita.

Nah sikap yang kaya gitu kadang bikin orang-orang di sekitarku suka bingung. Mostly temen sekelasku pas SMA sering ngira aku pendiem, but for some close friends yang sering bareng aku, mereka bilang kalo aku kocakk wkwkwk.
 
cr. pinterest

Dann balik lagi, namanya juga personality, pasti beberapa orang punya pandangan dan preference yang berbeda. And that's totally fine :)

Oiya, bukan berarti semua orang dengan sikap yang sama seperti punyaku di atas adalah ambivert, ya. Parameternya bisa pakai tes kepribadian yang beberapa disebarin di platform media sosial, biasanya berupa tes online.


Ok segitu dulu aja, see u on my next post!

Comments