Skip to main content

My Opinion About Stress

Stress? Have you ever experience it?

Here's What I Thought! #HWIT series



pict taken by me on 2022


People mostly have had a stress. 

Stress karena pekerjaan, lingkungan, masalah keluarga, daan lain hal. Apa sih stress itu? Stress is a body reaction to any change that requires an adjusment or response.

Jadi, stress adalah suatu reaksi tubuh terhadap suatu perubahan yang membutuhkan penyesuaian diri atau respon diri.


Banyak alasan yang dapat menjadi penyebab stress, seperti:
1. Perceraian 
2. Ditinggal orang yang dicintai 
3. Dipecat dari pekerjaan
4. Ditinggal orang yang kita sayang untuk selama-lamanya. 
5. Masalah emosional, seperti depresi, ketgelisahan, rasa penyesalan mendalam, dsb. 


Seperti kalimat pertama di atas, kita semua pasti pernah stress. Kamu, bahkan aku juga pernah stress. Semua orang di muka bumi pasti pernah stress. Hanya yang berbeda ialah tingkatan stressnya. Pada anak-anak, mereka bisa mengalami stress karena hal-hal yang membuat dia merasa kesenangannya diambil atau direbut orang lain. Misalnya mainannya yang hilang, teman yang merebut es krimnya, balon yang terbang karena tak sengaja tertiup angin, dan banyak lagi. Stress pada anak-anak bisa berupa menangis, ngambek, marah. Tetapi stress pada mereka belum termasuk dalam kondisi yang dapat membahayakan mental dan tubuhnya, kecuali bagi anak-anak yang memang memiliki gangguan kesehatan sejak lahir. 

Karena aku remaja yang masih berumur belasan tahun, aku mau bahas stress ini cuma pada tingkatan remaja seusiaku^^. Untuk umur yang lebih tua dari aku, aku saranin buat berkonsultasi kepada tenaga medis yang lebih profesional. 

Nah, lanjut.. Kita para remaja punya masalah, baik itu masalah eksternal atau internal. Masalah eksternal itu seperti masalah broken home, bullying, masalah berat sama temen, dan semacamnya. Sedangkan masalah internal itu contohnya social anxiety, malu yang berlebihan karena kekurangan dalam diri, sulit memercayai orang lain, dan semacamnya. 

Dua faktor tersebut pernah aku rasain bersamaan, di mana keluargaku lagi ditimpa masalah terus berlanjut dengan punya masalah sama temen. Dan semuanya kayak nggak bisa berhenti berputar di pikiran aku. Aku bahkan sering banget linglung, mau nangis, sampai tahun 2017 lalu aku pernah hampir nyoba self-injury pake cutter. Tapi syukurnya masalah itu nggak mendominasi diriku begitu besar, dan aku langsung sadar kalo apa yang aku lakuin itu salah juga menyalahi aturan. 

Berbulan-bulan aku nyoba untuk mengalihkan stress ini ke hal yang positif, tapi nggak bisa. Di rumah, keluargaku lagi retak, aku nggak bisa dapet kekuatan dari keluarga saat itu. Dan di luar, aku lagi punya masalah sama temen-temenku sampe aku dijauhin beberapa kali. 


It feels like nobody care about you


Saat itu aku marah, tapi aku nggak tahu ngelampiasinnya ke siapa. Aku kecewa tapi aku bisa apa? Aku nggak punya temen yang bisa dengerin masalahku tanpa menghakimi aku. Aku cuman bisa nangis dan berlagak semuanya baik-baik aja dan berharap ini cuman mimpi buruk belaka. 


Long stories and now i'm finally getting better.


Aku sadar, betapa pentingnya dukungan dari orang-orang yang kita sayang dan sangat pentingnya untuk memiliki teman sebagai tempat keluh kesah. Saat kamu, atau mungkin temanmu, yang keadaannya sama seperti aku dulu, tolong bantu dia. 

Bantu dia untuk setidaknya memiliki alasan untuk berjuang. Dia berhak didengar dan dirangkul seperti yang lain. Dia nggak butuh kalimat semangat atau saran saat dia bercerita tentang masalahnya. Yang dia butuhin tuh sebenernya cuma tempat untuk sedikit membagi lukanya. 


Kamu hanya perlu mendengar, dan yang penting, jangan menghakimi dia.







p.s. this post was wrtitten in July 3, 2019 
p.s.s. sorry if there were some irrational things for you because this was 3 years ago, and I was a junior high school student who wants to write down my thoughts ;)

Comments